Minggu, 22 September 2019

Mengapa Kita Harus Membaca Buku

Sungguh merupakan sebuah hal yang sangat mengherankan, bangsa Indonesia ternyata dikenal sebagai bangsa yang memiliki minat baca yang rendah. Silakan cari informasi tersebut, anda akan terkejut, karena itulah sesungguhnya yang terjadi.



Lantas, apa masalahnya jika bangsa Indonesia memiliki minat baca rendah ? Apakah orang-orang akan susah hidupnya atau orang-orang tiba-tiba jatuh miskin karena tidak membaca buku?

Tentu saja tidak, orang kaya tetap kaya meskipun dia tidak membaca buku. Orang miskin juga tidak bisa tiba-tiba menjadi kaya raya dengan membaca buku. Kalau begitu mengapa kita harus pusing dengan peringkat minat baca kita yang rendah? Lagipula sudah sejak zaman dahulu, tanpa membaca bukupun nenek moyang kita bisa tetap eksis hidup di muka bumi.

Kita memang harus membuat bangsa ini rajin membaca buku, tapi mengapa ? Silakan simak jawabannya di bawah ini.

1. Dengan membaca buku kita bisa pintar.
Wahai kalian para kaum terpelajar, apa sih yang menjadi pendorong kalian untuk bangun pagi lalu berangkat ke sekolah? Pihak yang membuat kalian harus rela bangun pagi tiap hari ke sekolah adalah Pemerintah. Coba bayangkan seandainya hari ini pemerintah menghentikan program wajib belajar dengan wajib kerja, niscaya kalian akan segera terlempar ke dunia kerja yang keras, meninggalkan bangku sekolah kalian masing-masing. Pemerintahlah yang memiliki rencana besar agar bangsa Indonesia menjadi warga yang pintar. Dan asal kalian tahu, pemerintah tak henti-hentinya menyuruh kalian membaca buku tentu supaya kalian pintar dan dengan kepintaran kalian, kalian bisa menggunakannya untuk kemajuan diri kalian dan bangsa Indonesia.

2. Kita adalah manusia
Sesungguhnya yang pusing tujuh keliling dengan segala macam problematika kehidupan hanyalah manusia. Dengan membaca buku kita bukan hanya membuktikan bahwa kita berakal, melainkan juga kita akan semakin jauh berbeda dengan makhluk lain seperti hewan atau tumbuhan. Untuk itulah bacalah bukumu dan petiklah manfaat dari buku yang kau baca

3. Menumbuhkan cinta dan kasih sayang
Benarkah demikian? dengan membaca buku kita bisa semakin mencintai dan menyayangi orang-orang yang kita cintai? jawabannya benar sekali. Kita mungkin sudah menerima informasi dari lisan bahwa kedua orangtua kita adalah orang yang sangat berperan dalam hidup ini. Akan tetapi dengan membaca buku, kalian akan menemukan alasan-alasan kuat mengapa kita harus mencintai orangtua, saudara, sesama manusia dan lain-lain. Kata-kata yang tertulis dalam buku akan tersimpan abadi dalam hati dan jiwa para pembacanya.

Profil Taman Bacaan Almira Pustaka

Sejarah

Taman Bacaan Almira Pustaka merupakan taman bacaan yang didirikan oleh seorang anak muda yang bernama Iwan Setiawan. Tidak ada peresmian atau pemotongan pita ketika taman bacaan ini dibuka pada tanggal 8 Agustus 2015.

Iwan tertarik mendirikan taman bacaan sederhana setelah membaca banyak buku tentang pentingnya buku bagi generasi muda. Sementara pada saat yang sama ia menatap buku-buku yang ia beli pada masa kuliah di perguruan tinggi swasta di kota surakarta.

Maka, dengan sederhana berdirilah taman bacaan Almira Pustaka.



Tujuan

Iwan berpendapat-setelah membaca banyak buku-setiap anak setiap manusia berhak menerima informasi yang diinginkannya. Di desanya yang terpencil namun sudah mulai beranjak modern, ia beranikan diri membuka taman bacaan dengan tujuan:

a. Memasyarakatkan budaya membaca buku.
b. Menyediakan tempat diskusi berbagai bidang ilmu
c. Berdarma bakti kepada sesama manusia.


Lokasi

Taman bacaan Almira Pustaka terletak di desa terpencil di Kabupaten Grobogan.

Sarana Penunjang

Di ruang yang tidak terlalu besar berukuran 4x6 meter terdapat beberapa koleksi buku, laptop, meja, kursi dan karpet.

Meski sederhana, tetapi Almira pustaka sudah menggunakan otomasi perpustakaan Senayan Library Automation System (SLIMS)

Jumat, 13 September 2019

Ketika Teknologi Menjadi Penentu Masa Depan

Pada saat kalian sedang membaca artikel ini, izinkan saya menebak, kalian pasti membacanya melalui perangkat telepon pintar kalian masing-masing. Atau kalau tidak, kalian pasti membacanya dengan menggunakan perangkat komputer ?

Apakah tebakan saya meleset, saya yakin tidak. Tebakan saya tersebut bukan asal tebak melainkan sudah melalui pengamatan terhadap gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia khususnya pelajar. Lagipula tulisan di blog hanya bisa dibaca melalui perangkat-perangkat tersebut, kecuali ada orang yang mencetak tulisan saya ini, kemudian menyebarkannya melaui media kertas.



Sebelum lebih jauh membahas bagaimana sebuah opini, atau berbagai macam tulisan seperti tulisan saya ini, yang kini sebagian besar dibaca melalui perangkat telepon pintar, saya perlu bercerita bahwa pada masa lalu, hal tersebut tidaklah terjadi demikian. Pada masa lalu, kira-kira 20 tahun yang lalu. Generasi muda semacam kalian membaca tulisan atau buku melalui media kertas misalnya koran, majalah, buku, jurnal dan lain-lain. Akan tetapi sejak terjadi lompatan teknologi yang begitu pesat yaitu internet, cara membaca-dan menulis- menjadi berubah. Membaca tulisan tidak lagi melalui media kertas tetapi juga melalui media elektronik, misalnya telepon genggam dan perangkat komputer. Teknologi telah mengubah cara manusia membaca tulisan.

Apabila kita perhatikan lebih lanjut, peran teknologi dalam mengubah cara dan gaya hidup manusia tidak terbatas hanya pada soal membaca tulisan, lebih luas dari itu hampir semua bidang kehidupan manusia telah disentuh dengan perubahan-oleh teknologi.

Perubahan cara bertransportasi

Apabila kita pergi jauh ke masa lalu dan mencoba mereka-reka kehidupan sehari-hari manusia 50000 tahun silam, kita akan mendapati cara kehidupan yang jauh berbeda dengan kita sekarang ini, pada tahun 2019. Salah satunya dalam hal, bagaiamana manusia zaman dahulu pergi dari tempat satu ke tempat lain.

Berdasarkan berbagai macam informasi tentang manusia zaman dahulu, 50000 tahun yang lalu, kita akan mendapat informasi bahwa para mansia iu berjalan sangat jauh berhari-hari demi mecari makan, dengan membawa rombongan yang terdiri dari eluarga mereka,

Peristiwa tersebut sangat jauh berbeda dengan kehidupan kita sekarang. untuk pergi ke berbagai tempat, kita sudah memiliki alat canggih yang disebut sepeda motor, mobil, truck, pesawat terbang dan lain-lain. Lagi-lagi teknologi telah mengubah gaya hidup.

Perubahan Cara Berkomunikasi

Bolehlah kita berpetualang ke masa lalu yaitu saat kita belum ada di dunia ini, lagi-lagi 50.000 tahun yang lalu, ketika nenek moyang kita sudah mengisi kehidupan di bumi ini. Saat itu mereka masih berkomunikasi dengan cara yang sangat sederhana, dengan teriakan, gerakan tubuh dan cara komunikasi sangat sederhana lainnya dan jarak yang tidak terlalu jauh. Puluhan ribu tahun berlalu, teknologi datang mengubah segalanya. Anak cucu mereka, yaitu kita, manusia telah mendayagunakan akal pikir sehingga mengubah secara frontal cara berkomunikasi. Kini manusia bisa menggunakan perangkat-perangkat canggih untuk saling terhubung dengan manusia lain di seluruh penjuru dunia. Teknologi mengubah cara berkomunikasi

Kesimpulan

Perjalanan manusia di bumi telah dimulai puluhan bahkan ratusan ribu tahun silam. Hidup mereka berkembang pesat masa demi masa. Teknologi telah mengubah segalanya, siapkah kita?